Minggu, 26 Desember 2010

Insiden Kecil di Pesta Zee

RH diundang oleh Zee teman lamanya untuk menghadiri pesta ulang tahunnya yang ke 16. Karena Zee adalah teman baiknya, RH menyempatkan diri untuk menghadiri pesta temannya itu

Saat memasuki pintu pagar rumah Zee, RH melihat sepetak kebun yang indah di sudut halaman belakang, jaraknya ± 50 m dari pintu pagar ini. Rumah Zee terdiri atas 2 tingkat. Di bagian bawah terdapat tiga ruangan yaitu Ruang depan, Ruang tengah (di ruang tengah terdapat tangga untuk menuju ke atas dan 3 kamar pembantu), serta Dapur, setiap ruangan dibatasi oleh dinding. Ruang depan berjarak ± 2 m ke ruang tengah sedangkan dapur berjarak ± 4 m ke ruangan tengah. Untuk menuju ke lantai atas hanya ada satu tangga yaitu tangga yg ada di ruang tengah itu. Di lantai atas hanya terdapat 2 kamar yang saling berdempetan (kamar Zee n kamar adik"nya) serta kamar mandi yang berada di sudut ruangan.

RH lalu berkenalan dengan orang-orang yang sudah datang ke pesta Zee itu

1. Kak Ziza ( 26 th) = kakak Zee yang sudah menikah, tapi suaminya ini adalah seorang berandalan yang suka judi sampai-sampai menghabiskan semua uang Zee dan berhutang besar hanya untuk berjudi. Tapi walaupun begitu kak Ziza ini adalah seorang kakak yang baik. Masalah kak Ziza ini tidak di ketahui oleh keluarganya.

2. Ibu Mila (54 th) = Mama tiri Zee yang sangat menyayangi Zee walaupun begitu dia tidak suka dengan kakak Ziza.

3. Bibi Nur (40 th) = Pengasuh dua adik Zee ( Rie dan Raa).

4. Paman Sam ( 45 th) = penjaga kebun di rumah itu. Dia bekerja sudah cukup lama. Penglihatannya pun sudah mulai berkurang, dia tidak bisa lagi melihat dalam jarak ± 25 m.

5.Kian (16 th) = teman SMA nya Zee, tapi dia membenci Zee, karena Zee menolak cintanya.

6. Yuka (16 th ) = Teman sekaligus rivalnya Zee di sekolahannya. Yuka sangat pintar, tapi Zee tidak kalah dari yuka dalam soal pelajaran.

7. Ibu Yaya(57 th) = Pembantu di rumahnya Zee.

Zee tampak anggun dengan gaun biru muda yang di pakainya di lengkapi dengan seuntai kalung berlian berliontinkan blue pearl yang harganya kira-kira Rp 2 jt.

Kurang lebih dua jam saat pesta makan sedang berlangsung kira-kira pukul 08.00 pm. Semua tamu berpamitan pulang kecuali orang 7 diatas.

Setelah para tamu pulang RH, Zee, dan yg lainnya pun berkumpul di ruang depan sambil ngobrol-ngobrol. RH melihat muka Zee begitu letih. Lantas Zee menoleh ke arah RH lalu berkata “ Aku mau ke kamar mandi dulu.”
“loh kenapa?” Tanya RH
“ hehe……… tidak , aku hanya ingin cuci muka biar lebih segar,” jawab Zee. Lalu dia segera naik ke lantai atas.

Saat itu pukul 08.05 malam.
RH asyik ngbrol dengan kak Ziza dan bu Mila. Tiba-tiba “ kak Ziza yang seorang farmasi itu berkata “ sebentar ya, RH. Aku harus pergi ke dapur untuk membantu ibu Yaya beres-beres”. Lalu ia pun pergi ke dapur.


Saat RH menatap jam tangan pukul 08.25
“Lama sekali Zee,” Gumam RH dalam hati.
Lalu RH melirik bu Mila yang tampak kesal itu.
“ Cuci muka saja lama sekali,” gerutunya dengan wajah sedikit cemberut.
Bu Mila lantas menyusul Zee kelantai atas
Tiba-tiba terdengar jeritan bu Mila
“Kyaaaaa!!! Kenapa kau Zee?!”
Teriakan bu Mila mengejutkan kami semua.Tanpa berkata apa-apa kami langsung pergi ke atas. Sesampainya di atas kami melihat kak Ziza dan Bibi Nur sudah ada di depan kamar Zee lebih dulu.

Lalu saat menghampiri kamar Zee, kami terkejut melihat Zee terbaring di lantai kamarnya. Bu Mila langsung memangku tubuh Zee.
“Huft! Untung dia Cuma pingsan,” kata bu Mila cemas.
Setelah beberapa menit Zee pun sadarkan diri.
“Hmm… Aneh!!! Pikir RH dalam hati. Kenapa orang itu………

Tiba-tiba bu Mila bergumam, “loh kemana kalungmu, Zee?”
“Nani???? Kalung blue pearlku hilang!!!”
Zee menjerit-jerit setelah menyadari bahwa kalungnya telah lenyap.

RH memeriksa setiap sudut ruangan kamar itu. Ia mengamati jendela dengan teliti.
“jendelanya terbuka,” kata RH perlahan. Tapi tidak ada tanda-tanda bekas di congkel dari luar.

Kemudian Zee menceritakan apa yang telah menimpa dirinya.
“setelah meninggalkan kalian, aku pergi ke kamar mandi untuk cuci muka lalu aku pergi ke kamarku untuk mengambil handuk. Saat aku mau masuk, tiba-tiba aku di sergap oleh sepasang tangan. Mau berteriak tapi tidak bisa karena pada saat itu hidung dan mulutku di bekap oleh sapu tangan atau semacamnya. Aku tidak tahu pasti, yang pasti aku mencium obat yang memabukkan. Itu semua membuat kepalaku pusing. Lalu aku tidak ingat apa-apa lagi sampai aku tersadar di pangkuan ibuku ini.”
“sekarang ap yang harus kita lakukan?” kata bu Mila panik.
Tiba-tiba Zee menoleh ke arah RH dan berkata .
“ bantulah aku RH, kaukan suka teka-teki, bongkarlah semua misteri ini.”
“Hmm… baiklah akan kuusahakan , teman baikku Zee.” jawab RH tegas.

Sekali lagi RH memeriksa jendelah yang terbuka itu, lalu melompati jendela untuk memeriksa berandanya. Ternyata ada tambang yang tersangkut pada puncak pagar itu.
Tampak bekas sepatu pada dinding disekitar tali itu. Bekas sepautu itu tampak jelas di bagian bwah, makin ke atas mangkin tipis.
“Rapi sekali tambang yang tersangkut ini,” kata RH. Simpul ikatannya terlalu rapi.
“Hmm… jangan-jangan……….”
“ Begitu rupanya………..,” kata RH sambil nyengir.

Berikut ini adalah alibi mereka bertujuh antara jam 08.05-08.25 pm.
1. Bibi Nur: Dia sedang menidurkan rie dan raa di kamar sebelah kamar Zee. Tapi waktu itu dia tidak mendengar bunyi sesuatu dari kamar Zee karena dia ngantuk sekali, lalu tertidur sekejap-sekejap.
2. Kian : Sekitar pukul 08.10pm dia keluar kehalaman depan untuk cari angin.
3. Paman Sam : Dia berada di halaman belakang. Katanya dia sedang melihat-lihat kebun. Katanya lagi dia juga melihat dua laki-laki mencurigakan yang memakai jaket biru berjalan tergesa-gesa ke pintu pagar. Ciri-cirinya kurus tinggi dan berambut gondrong.
4. Yuka: Dia tetap berada di ruang depan sambil asik main game di Hpnya.
5. Bu Mila: Dia juga tetap berada di ruang depan, menemani RH ngobrol.
6. Kak Ziza: Dia sempat di ruang depan bersama kami, lalu kemudia dia bilang ingin kedapur mebantu bu Yaya beres-beres.
7. Bu Yaya: Dia terus berada di dapur sendirian sambil beres-beres. Katanya kak Ziza memang sempat ke dapur tapi hanya sebentar. Lalu dia sendirian lagi di dapur itu

“ Oke, sudah cukup!!!” kata RH.
Akhirnya kasus pun terpecahkan.

0 komentar:

Posting Komentar